Sabtu, 19 Maret 2011

KESEHATAN GIGI MANFAAT GIZI

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Prilaku makan makanan bergizi seseorang erat kaitannya dengan pola konsumsi pangan yang mereka lakukan. Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Dalam hal konsumsi pangan permasalahan tidak hanya mencakup ketidakseimbangan komposisi pangan, tetapi juga juga masalah belum terpenuhinya status gizi ( Baliwati,2004 )
Zat gizi adalah senyawa atau unsur-unsur kimia yang terkandung dalam makanan dan diperlukan untuk metabolisme di dalam tubuh secara normal. Zat gizi ini kita dapat dari bahan makanan. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau unsur-unsur kimia yang dapat berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
Nutrisi atau zat gizi memiliki peranan penting dalam memelihara kesehatan tubuh pada umumnya, dan kesehatan rongga mulut pada khususnya. Nutrisi mempengaruhi kesehatan mulut dalam banyak hal. Nutrition, for example, influences cranio-facial development, oral cancer and oral infectious diseases.Misalnya, pengaruh pengembangan cranio-wajah, kanker mulut dan penyakit menular mulut.    
Nutrisi juga penting peranannya dalam setiap tahap tumbuh kembang gigi dan dalam menjaga keseimbangan lingkungan mulut yang dihubungkan dengan kesehatan gigi. Nutrisi untuk pertumbuhan optimal gigi sama dengan nutrisi yang diperlukan tubuh karena masa pertumbuhan gigi sejalan dengan masa pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Nutrisi penting untuk kalsifikasi optimal gigi sulung, sedangkan nutrisi pada masa balita dan anak-anak penting untuk pertumbuhan gigi tetap.          
Meningkatnya masalah gizi, tentunya berdampak pula pada peningkatan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan bertambah buruknya masalah gizi tersebut. Mengetahui hubungan antara status gizi dan kesehatan gigi dan mulut menjadi penting karena seringkali terdapat karakteristik yang khas dari berbagai jaringan dalam rongga mulut yang lebih sensitif terhadap defisiensi nutrisi, sehingga apabila tubuh mengalami defisiensi nutrisi seringkali jaringan dalam rongga mulutlah yang pertama kali memperlihatkan efek defisiensi nutrisi tersebut. (Moyers 1988)
2.      Rumusan Masalah
Apakah manfaat perilaku makan makanan bergizi terhadap kesehatan gigi dan mulut.
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Definisi Zat Gizi
Gizi berasal dari bahasa arab “Al Gizzai” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Al Gizzai juga dapat diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan. Dalam bidang kesehatan, istilah gizi (sering disebut pula nutrisi) diartikan sebagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk memanfaatkan makanan guna pembentukan energi, tumbuh kembang, dan pemeliharaan tubuh. Ilmu yang mempelajari perihal tersebut adalah ilmu gizi.
Nutrien atau zat-zat gizi merupakan substansi biokimia yang digunakan tubuh dan harus diperoleh dengan jumlah yang adekuat (memenuhi syarat) dari makanan yang kita makan. Nutrien terdiri atas kelompok makronutrien dan mikronutrien. Yang tergolong ke dalam makronutrien adalah diantaranya hidrat arang, lemak dan protein yang dalam hal ini dikonsumsi dalam jumlah relatif besar (ukuran gram), sedangkan yang termasuk ke dalam miukronutrien adalah vitamin dan mineral karena diperlukan tubuh dengan jumlah relatif kecil.

2.      Peran Zat Gizi Bagi Tubuh Secara Umum
Zat gizi dibedakan menjadi lima yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral untuk mendukung fungsi dari zat gizi tersebut juga dibutuhkan air. Secara umum fungsi zat gizi tersebut adalah sebagai berikut :
Ø  Sebagai sumber energi
Karbohidrat, lemak dan protein menghasilkan energi meski dalam proporsi yang berbeda, terdapat paling banyak di dalam bahan pangan sebagai alat pembakar dalam proses metabolisme.
Ø  Mengatur pertumbuhan dan pemelihara jaringan
Protein, mineral dan air berperan dalam membangun sel-sel baru , memelihara serta mengganti sel-sel yang telah rusak ( sebagai pembangun )
Ø  Mengatur proses tubuh
Protein, mineral, air dan vitamin berperan penting dalam mengatur proses dalam tubuh misalnya proses oksidasi.
Secara khusus fungsi dari zat-zat gizi tersebut bagi tubuh adalah sebagai berikut :
Ø  Karbohidrat
·         Sebagai sumber energi.
·         Penghemat penggunaan protein
·         Mengatur metabolisme lemak
·         Meningkatkan konsumsi zat gizi lain ( protein, mineral dan vitamin )
·         Menjadi bagian dari banyak senyawa di dalam tubuh seperti DNA dan RNA yang merupakan material genetik, galaktolipin yang merupakan bagian dari jaringan saraf, imunopolisakarida yang merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan banyak lagi lainnya.
Ø  Lemak
·         Sebagai alat angkut vitamin larut lemak
·         Menghemat protein
·         Sebagai sumber energi padat


Ø  Protein
·         Berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
·         Mengatur keseimbangan air
·         Memelihara netralitas tubuh
·         Membentuk senyawa esensial tubuh
·         Pembentukan antibodi
·         Mentransportasi zat gizi
·         Sumber energi

Ø  Mineral
·         Sebagai pengatur dalam proses oksidasi
·         Mengatur fungsi normal saraf dan otot
·         Sebagai pembentuk rangka tubuh manusia, termasuk sususna tulang dan gigi

Ø  Vitamin
·         Mengatur metabolisme tubuh
·         Mengatur fungsi otot dan saraf
·         Anti oksidan
·         Menyusun antibodi

Ø  Air
·         Sebagai pelarut bahan-bahan dalam tubuh
·         Menyediakan cairan tubuh
·         Mendukung proses metabolisme
·         Mengatur suhu dan peredaran darah

3.      Peran Zat Gizi Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut
Zat gizi atau nutrisi juga memainkan peran penting dalam perkembangan dan pemeliharaan mulut yang sehat, khususnya gigi dan gusi. The food we eat affects our teeth. Makanan yang kita makan mempengaruhi gigi kita. At the same time, the health or lack of health of our teeth and gums affects what we can eat. Pada saat yang sama, kesehatan atau kurangnya kesehatan gigi dan gusi mempengaruhi apa yang kita bisa makan. Good dental health begins early in life and must be practiced throughout life. Kesehatan gigi yang baik dimulai dari awal dalam kehidupan dan harus dipraktekkan sepanjang hidup.
Peran zat gizi dalam pencapaian kesehatan gigi yang optimal adalah sebagai berikut :

Ø  Mineral
Peran atau fungsi dari mineral umumnya menyusun struktur dasar tulang dan gigi. Berikut fungsi beberapa mineral yang penting bagi kesehatan gigi dan mulut :
·         Kalsium
Membantu dalam pembentukan serta memperkuat gigi dan tulang. Kalsium banyak terdapat pada susu, keju, telur, dan sayuran berwarna hijau tua.
·         Fosfor
Diperlukan untuk perkembangan tulang yang sehat terutama pada pembentukan dan pertumbuhan rahang, dan pola erupsi gigi. Fosfor banyak terdapat pada Susu, keju, daging, biji-bijian, telur, dan kacang-kacangan.
·         Magnesium
Mencegah terjadinya hipoplasia enamel dan membantu dalam proses mineralisasi tulang dan gigi. Magnesium banyak terdapat pada kacang kedelai, kerang dan gandum.
·         Besi
Berperan penting dalam pemeliharaan kesehatan gusi dan lidah serat jaringan mukosa mulut. Mineral ini banyak terdapat pada daging, bayam, dan sayuran berwarna hijau.
·         Flour
Mempertahankan tulang dan gigi yang kuat sehingga mencegah terjadinya karies gigi, selain itu flour juga berfungsi mengatur pH asam-basa dalam rongga mulut. Flour  banyak terdapat pada teh, brokoli, dagaing ayam dan air floridasi.
·         Seng
Berperan besar dalam penyembuhan luka pada mukosa mulut. Seng banyak terdapat pada seafood, hati, daging, dan sereal gandum.

Ø  Karbohidrat
Meskipun banyak penelitian menyebutkan bahwa karbohidrat sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit gigi dan mulut, namun dari fungsinya sebagai katalis dalam proses metabolisme terhadap zat gizi lain ( mineral, vitamin, dan lemak ) dan meningkatkan konsumsi zat gizi lain serta peran sebagai imunopolisakarida dalam menangkal infeksi,berperan penting pada masa pra erupsi dan pasca erupsi, maka karbohidrat juga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Ø  Lemak
Lemak berperan sebagai pengangkut vitamin yang memiliki peran dalam menjaga kesehatan gigi yang mulut. Salah satu jenis lemak adalah lemak jenuh. Lemak ini memainkan peranan penting terhadap kesehatan tulang dan gigi. Agar kalsium dapat bersatu dengan struktur tulang kerangka dan gigi secara efektif, sedikitnya 50 persen lemak makanan seharusnya mengandung lemak jenuh.
Ø  Protein
Protein sangat berperan terutama pada masa pertumbuhan jaringan termasuk perkembangan gigi sejak awal pertumbuhannya. Selain itu protein berperan dalam pembentukan antibodi yang melindungi seluruh jaringan termasuk mukosa mulut dan darerah sekitarnya terutama dari infeksi yang mungkin menyerang jaringan periodontal serta mencegah terjadinya angular cheilitis.
Ø  Vitamin

·         Vitamin A
Diperlukan untuk kesehatan gingiva. Penting untuk menjaga selaput lendir mulut dan jaringan mukosa mulut. Memelihara jaringan epitel, membantu perkembangan gigi serta pertahanan terhadap infeksi. Vitamin A banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau atau kuning, buah dengan warna yang mencolok, susu, telur dan minyak ikan.
·         Vitamin D
Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat yang sangat berperan pada pembentukan dan pertahanan gigi. Absorpsi ini berlangsung di usus halus. Selain itu berperan penting pada pembentukan rahang. Vitamin ini paling banyak terdapat pada susu, minyak ikan dan sereal.
·         Vitamin E
Mencegah pertumbuhan bercak putih tebal di mulut (leukoplakia). Mencegah kanker oral selain itu vitamin E juga berperan sebagai anti oksidan. Vitamin E banyak terdapat pada telur, susu, daging, dan kacang-kacangan.
·         Vitamin K
Berperan dalam proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya pendarahan spontan dalam rongga mulut. Vitamin K banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau.
·         Vitamin C
Diperlukan untuk kesehatan periodontal dan gingiva, faktor dalam penyembuhan luka. Diperlukan untuk produksi kolagen. Dan mencegah perdarahan gingival. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran hijau dan tomat.
·         Vitamin B kompleks
Membantu struktur wajah berkembang dengan benar sehingga wanita hamil perlu mengkonsumsi vitamin ini untuk perkembangan janinnya. Selain itu fungsi vitamin B kompleks adalah mencegah timbulnya rasa sakit,warna kemerahan dan pendarahan givival, keretakan dan luka di sudut mulut dan lidah. Vitamin ini banyak terdapat pada kacang-kacngan, ragi, sayuran hijau, hati, susu, beras, jagung dan lain-lain.
4.      Akibat Defisiensi Zat Gizi Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut
Kurangnya konsumsi makanan bergizi dapat menyebabkan terjadinya defisiensi zat gizi. Defisiensi zat gizi ini akan menimbulkan gejala pada tubuh bila berlangsung lama dan bersifat kronis. Gejala pada tubuh antara lain dapat terjadi di dalam rongga mulut. Biasanya yang bermanifestasi pada rongga mulut adalah defisiensi mineral, protein, dan vitamin.
Ø  Defisiensi mineral
Defisiensi mineral yang bermanifestasi dalam rongga mulut adalah defisiensi kalsium, fosfor, magnesium, besi dan flour.
·         Defisiensi kalsium
Manifestasi defisiensi kalsium dalam rongga mulut adalah terjadi absorpsi tulang rahang yang merata dan destruksi ligamentum periodontal dan berkurangnya kekuatan gigi.
·         Defisiensi fosfor
Manifestasi defisiensi fosfor dalam rongga mulut adalah terjadinya gangguan pertumbuhan rahang dan erupsi gigi. Juga adanya pertumbuhan kondili yang lambat disertai maloklusi.
·         Defisiensi magnesium
Defisiensi magnesium dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi hipoplasia enamel.
·         Defisiensi besi
Manifestasi defisiensi besi dalam rongga mulut adalah terjadinya glossitis yang merupakan penyakit pada lidah, di mana lidah tampak merah dan sakit.
·         Defisiensi flour
Manifestasi  Defisiensi flour dalam rongga mulut yang paling utama adalah kerentakan gigi terhadap terjadinya karies gigi.




Ø  Defisiensi protein
Protein banyak terdapat pada daging, telur, susu, ikan dan jagung. Manifestasi defisiensi protein dalam rongga mulut adalah lidah tampak berwarna merah karena hilangnya papila, terjadi angular cheilitis dan fissura bibir atau bibir pecah-pecah. Selain itu rongga mulut terasa kering dan nampak kotor. Resistensi terhadap infeksi mengalami penurunan sehingga mudah terjadi infeksi pada jaringan periodontal.

Ø  Defisiensi vitamin

·         Defisiensi vitamin A
Defisiensi vitamin A menyebabkan terjadinya gingivitis, hiperplasia gingiva serta penyakit periodontal dan hipoplasia enamel.
·         Defisiensi vitamin D
Defisiensi vitamin D menyebabkan terjadinya hipoplasia enamel yang melibatkan gigi insisivus dan molar permanen yang umumnya terdapat pada penderita rhiketsia.
·         Defisiensi vitamin E
Defisiensi vitamin E menyebabkan terjadinya pendarahan gingival, keluarnya pus dari poket dan penyakit periodontal serta leukoplakia.
·         Defisiensi vitamin K
Defisiensi vitamin K menyebabkan terjadinya pendarahan spontan pada gingival atau setelah menggosok gigi.
·         Defisiensi vitamin C
Defisiensi vitamin C menyebabkan rentannya gingival terhadap iritasi lokal sehingga terjadi hiperplasia gingival, mudah berdarah dan dapat terjadi ulserasi yang biasa disebut Scurvy.
·         Defisiensi vitamin B kompleks
*       Tiamin ( B 1 )
Defisiensi Tiamin menyebabkan terjadinya pembesaran papila fungiformis pada perifer lidah, adanya retakan pada bibir dan sensitifitaspada gigi dan mukosa mulut meningkat.
*      Ribofavin (  B 2 )
Defisiensi ribofavin menyebabkan terjadinya angular cheilitis dan atrofi papilla fungiformis.
*      Asam nikotinat ( B 5 )
Defisiensi Asam Nikotinat menyebabkan terjadinya atrofi papilla di mana lidah tampak merah, gingivitis kronis dan periodontitis.
*      Peridoksin ( B 6 )
Defisiensi Peridoksin menyebabkan terjadinya angular cheilitis, glossis, serta rasa tidak enak pada mulut.
*      Asam Pentotenat
Defisiensi Asam Pentotenat menyebabkan terjadinya angular cheilitis, ulserasi, dan nekrosis pada gingiva. Terlihat juga mukosa mulut dan bibir warna merah mengkilat.
*      Asam Folat
Manifestasi defisiensinya adalah pembengkakan pada lidah, gingivitis, angular cheilitis dan ulkus pada lidah.
*      Sianokobalamin ( B 12 )
Manifestasi defisiensinya adalah gingival nampak pucat dan mudah terjadi ulserasi. Lidah tampak merah licin dan mengkilat serta lebih sensitiv ( glositis hurteri )

5.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Makanan Bergizi

Ø  Tingkat pendidikan
Semakin tinggi pengetahuan seseorang membuat pandangan pentingnya makan makanan yang bergizi bagi kesehatannya. Selain itu tingkat pendidikan juga sangat mempengaruhi cara pandang informasi baru yang diterimanya khususnya mengenai pentingnya konsumsi makanan yang bergizi. Dengan pengetahuan yang ada mereka akan memilah makanan yang baik untuk kesehatan tubuh pada umumnya dan kesehatan gigi pada khususnya.

Ø  Tingkat sosial ekonomi
Semakin tinggi derajat sosial-ekonomi seseorang, semakin mudah baginya untuk mendapatkan berbagai jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Ø  Budaya dan adat-istiadat
Banyak budaya yang berkembang menyangkut konsumsi makanan bergizi, salah satu yang sering kita lihat adalah kebiasaan yang mengatakan bahwa kolustrum yang terkandung pada ASI mula-mula adalah susu yang telah basi, padahal di dalam kolustrum tersebut banyak terdapat zat gizi yang bermanfaat bagi perkembangan bayi selanjutnya.

Ø  Agama
Dalam agama ada batasan antara makanan mana yang diperbolehkan untuk dikonsumsi maupun tidak boleh untuk dikonsumsi.

Ø  Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi konsumsi makanan bergizi. Suatu lingkungan yang baik akan memudahkan seseorang untuk memperoleh makanan yang bergizi, di mana hasil bumi berlimpah, keamanan terjamin, dan akses distribusi makanan yang mudah. Hal ini tentu bertolak belakang dengan lingkungan yang tandus, keamanannya tidak terjamin dan akses menuju daerah tersebut sulit. Banyak kita dengar dan lihat terjadi kelaparan dan gizi buruk, hal ini tentu berpengaruh juga terhadap kesehatan gigi dan mulutnya.

Ø  Keadaan medis seseorang
Keadaan medis seseorang menyebabkan terbatasnya makanan yang mereka konsumsi, walaupun makanan tersebut memiliki nilai gizi yang tinggi untuk menjaga kesehatan mereka. Misalnya seseorang yang menderita hipertensi parah tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi daging dan telur serta beberapa jenis sayuran. Padahal di dalam makanan tersebut terkandung zat gizi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh umumnya dan kesehatan gigi dan mulut pada khsusnya.
BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Melihat besarnya pengaruh zat gizi terhadap kesehatan gigi dan mulut, prilaku makan makanan bergizi sangat perlu menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Selain bermanfaat untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh secara umum, ternyata zat gizi mempunyai peran besar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
2.      Saran
Peran petugas kesehatan dibutuhkan untuk mengubah pandangan dan pemahaman masyarakat tentang makanan bergizi dan mengarahkan mereka untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan meyakinkan bahwa untuk memperoleh derajat kesehatan gigi dan mulut yang setinggi-tingginya prilaku makan makanan bergizi harus menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
http ://www.erabaru.or.id/featured-news/manfaat-lemak-jenuh.html
http ://www.find-pdf.com/gambaran-konsumsi-makan-dan-status-gizi-pada-anak-penderita-karies-gigi/pdf
http ://www.generalnealthtopics.com/semuanya-anda-harus-tahu-tentang-fungsi-lemak-dalam-makanan/translate by google
http ;//www.kumpulanblogger.com/peran-nutrisi-pada-kesehatan-anak
http ://www.scrib.com/karbohidrat
http ://www.statcounter.com/kesehatan-gigi-anak/translate by google
http ://www.surabaya-ehealth.org/setiap-makanan-mengandung-nutrien-yang-berbeda
http ://www.toothsmart.com/vitamin-mineral-mempengaruhi-kesehatan-lisan/translate by google
Rahayu, Tri. Ilmu Penyakit Mulut. Makassar : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar